Nurhidayah
A1B112208
Muhammad
Masdoni A1B112209
Abdul
Gani A1B108256
A. Pengertian
Morfofonemik
Morfofonemik adalah cabang
linguistik yang mempelajari perubahan bunyi yang diakibatkan oleh adanya
pengelompokkan morfem. Nelson Francis mengatakan bahwa morfofonemik mempelajari
variasi-variasi yang tampak pada struktur fonemik alomorf-alomorf sebagai
akibat pengelompokkan menjadi kata. Pengertian lain dilontarkan oleh Samsuri bahwa
morfofonemik merupakan studi tentang perubahan-perubahan fonem yang disebabkan
hubungan dua morfem atau lebih serta pemberian tanda-tandanya.
Kata morfofonemik menunjukkan
adanya hubungan antara morfem dengan fonem. Morfofonemik itu sendiri merupakan
perubahan bentuk sebuah morfem berdasarkan bunyi lingkungannya .
Prawirasumantri memberikan contoh
untuk memperjelas bidang garapan morfofonemik yakni dengan pertemuan morfem
ber- dengan morfem ajar menghasilkan bentuk belajar.
B. Proses
penghilangan bunyi
a) Bunyi
/N/ pada morfem meN-, peN-, dan peN-an hilang apabila kedua morfem tersebut dibubuhkan
pada morfem dasar yang fonem awalnya /I/, /r/, /y/, /w/, dan fonem-fonem nasal.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
meN-
+ lukai = melukai
meN-
+ rakit = merakit
meN-
+ yakini = meyakini
meN-
+ warisi = mewarisi
peN- + laku = pelaku
peN- + rusak = perusak
peN- + warna = pewarna
peN-an
+ lulus = pelulusan
peN-an
+ rusak = perusakan
peN-an
+ yakin = peyakinan
peN-an
+ warna = perwarnaan
b) Bunyi
/r/ pada morfem-morfem ber-, per-, dan ter- hilang dalam kasus-kasus berikut
1. Bila
morfem-morfem tersebut dibubuhkan pada morfem dasar yang fonem awalnya /r/
contoh
ber- + rumah = berumah
ter- + rasa = terasa
per- + ramping = peramping
2. Morfem-
morfem tersebut dibubuhkan pada morfem dasar yang suku kata pertamanya berakhir
dengan /er/ contoh
ber-
+ kerja = bekerja
ter- + perdaya = teperdaya
C. Proses
penambahan bunyi
a. Apabila
afiks –an, ke-an, dan peN-an dibubuhkan pada morfem dasar yang fonem akhirnya
vokal /a/, terjadi penambahan bunyi glota /?/ . contoh
-an
+ puja = pujaan /puja?an/;
-an
+ buka = bukaan/buka?an/;
(R +-an) + kuda = kuda-kudaan/kuda-kuda?an/
ke-an
+ ada = keadaan/ke?ada?an/
ke-an
+ kaya = kekayaan/kekaya?an/
ke-an
+ punya = kepunyaan/kepunyaan
peN-an
+ ada = pengadaan/pengada?an/
peN-an
+ kaya = pengayaan/pengaya?an/
peN-an
+ sandra = penyandraan/penyandra?an/
b.
Apabila afiks –an, ke-an, dan peN-an
serta per-an dibubuhkan pada morfem dasar yang fonem akhirnya vokal /u/, /o/,
atau diftong au/ aw/, terjadi penambahan bunyi /w/ . contoh
temu
+ -an = temuan/temuan
/
pelonco
+ -an = peloncoan /peloncowan/
hijau
+ (R+-an) hijau-hijauan / hijaw-hijawan/
ke-an
+ rindu = kerinduan / k rinduwan/
ke-an
+ hijau = kehijauan/kehijawan
peN-an
+ temu = penemuan/ p n muwan/,
peN-an
+ hijau = penghijauan/p nhijauwwan/;
per-an + temu = pertemuan/p rtemuwan/;
per-an + toko = pertokoan/ p rtokowan/,
c.
Apabila afiks –an, ke-an, peN-an, atau
per-an dibubuhkan pada morfem dasar yang fonem akhirnya vokal /i/, /e/, atau ai
/ay/, terjadi penambahan bunyi /y/. contoh
Sendiri
+ -an = sendirian / s ndiriyan/;
Ke-an + pribadi = kepribadian/ k pribadiyan/;
PeN-an
+ teliti = penelitian/ p n litiyan/;
Per-an + cerai = penceraian/ p rc rayyan/;
D. Proses
perubahan bunyi
a) Bunyi
/N/ pada morfem meN- dan peN berubah menjadi /m/, /n/, /n/, dan /n/ apabila
kedua morfem tersebut dibubuhkan pada morfem dasar yang fonem awalnya berupa
konsonan bersuara (/b/, /g/, /j/, /f/, /d/, dan /z/), dan pada morfem dasar
yang berasal dari bahasa asing dan masih terasa asingnya. Contoh masing-masing
yang disebutkan diatas sebagai berikut.
1.
Bunyi /N/ pada morfem meN- dan peN- berubah menjadi
bunyi /m/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /b,f/. contoh
a.
meN- + bentuk dasar yang berawal fonem
/b/, misalnya:
meN-
+ bantu = membantu
b.
peN-
+ bentuk dasar yang berawal fonem /b/, misalnya:
peN- + bantu = pembantu
c.
meN- + bentuk dasar yang berawal fonem /f/, misalnya:
meN-
+ fitnah = memfitnah
d.
peN-
+ bentuk dasar yang berawal fonem /f/, misalnya
peN- + fitnah = pemfitnah
2. Bunyi
/N/ pada meN- dan peN berubah menjadi bunyi /n/ apabila bentuk dasar yang
mengikutinya berawal dengan fonem /d/. contoh
a. meN- + bentuk dasar yang berawal fonem /d/,
misalnya;
meN- + datangkan = mendatangkan
b. peN- + bentuk dasar yang berawal fonem /d/,
misalnya:
peN- + datang = pendatang
3. Bunyi
/N/ pada morfem meN- dan peN berubah
menjadi /ng/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /c,j/.
contoh
a. meN- +
bentuk dasar yang berawal fonem /c/, misalnya:
meN- + cari = mencari
b. peN- +
bentuk dasar yang berawal fonem/c/, misalnya:
peN- +
cegah = pencegah
c. meN- +
bentuk dasar yang berawal fonem/j/, misalnya:
meN- +
jentik = menjentik
d. peN- +
bentuk dasar yang berawal fonem/j/, misalnya:
peN- +
jemur = penjemur
4. Bunyi
/N/ pada meN- dan peN berubah menjadi /ng/ apabila bentuk dasar yang
mengikutinya berawal dengan fonem /g,x,h, dan vokal/, contoh
a. meN- +
bentuk dasar yang berawal fonem /g/, misalnya:
meN- +
garis = menggaris
b. peN- +
bentuk dasar yang berawal fonem /g/, misalnya:
peN- +
gema = penggema
c. meN- + bentuk
dasar yang berawal fonem , misalnya:
meN- +
khayalkan = mengkhayalkan
d. peN- +
bentuk dasar yang berawal fonem , misalnya:
peN- +
khutbah = pengkhutbah
e. meN- +
bentuk dasar yang berawal fonem /h/, misalnya:
meN- +
hantarkan= menghantarkan
f. peN- +
bentuk dasar yang berawal fonem /h/, misalnya:
peN-an+
habis = penghabisan
g. meN- +
bentuk dasar fonem awalnya berupa vokal, misalnya:
meN- + usik = mengusik
h. peN- +
bentuk dasar fonem awalnya berupa vokal /a/, misalnya:
peN- +
undang = pengundang
b) Bunyi
/r/ pada morfem ber- dan per- berubah menjadi /l/ apabila morfem tersebut
dibubuhkan pada morfem ajar, belajar, pelajar. Contoh
Ber- + ajar = belajar
Per- + ajar = pelajar